Rule of 72: Hitung Waktu Investasi Berlipat dengan Mudah

Kalau kamu pernah bertanya-tanya berapa lama waktu yang dibutuhkan agar uangmu bisa berlipat ganda lewat investasi, jawabannya nggak selalu harus pakai kalkulator rumit atau rumus keuangan yang bikin pusing.
Ada cara cepat, simpel, dan cukup akurat yang bisa kamu pakai: Rule of 72.

Konsep ini sering dipakai oleh investor profesional, perencana keuangan, bahkan dosen ekonomi untuk menghitung perkiraan waktu pertumbuhan investasi. Meski terlihat sederhana, rule of 72 bisa jadi alat yang powerful buat kamu yang ingin memahami potensi return dari investasi yang sedang dijalankan.


Apa Itu Rule of 72 dalam Investasi?

Secara sederhana, Rule of 72 adalah rumus cepat untuk menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan agar nilai investasi kamu menjadi dua kali lipat, berdasarkan tingkat bunga atau imbal hasil tahunan.

Rumusnya mudah banget:

💡 Waktu (tahun) = 72 ÷ Tingkat Bunga (dalam %)

Misalnya kamu punya investasi dengan imbal hasil tahunan 8%, maka waktu yang dibutuhkan agar uangmu berlipat dua adalah:

72 ÷ 8 = 9 tahun

Artinya, kalau kamu menaruh Rp10 juta di investasi dengan return 8% per tahun, maka dalam waktu 9 tahun, uangmu bisa tumbuh menjadi sekitar Rp20 juta — tanpa perlu hitung rumit pakai kalkulator keuangan.


Asal-Usul dan Logika di Balik Rule of 72

Rumus ini sebenarnya berasal dari hukum pertumbuhan bunga majemuk (compound interest), konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh Albert Einstein — bahkan beliau menyebut bunga majemuk sebagai “keajaiban dunia kedelapan.”

Rule of 72 dibuat untuk menyederhanakan logaritma dalam menghitung bunga majemuk secara cepat.
Angka 72 dipilih karena mudah dibagi oleh banyak angka umum seperti 2, 3, 4, 6, 8, 9, dan 12, sehingga perhitungannya bisa fleksibel untuk berbagai skenario investasi.

Walau bukan rumus matematis yang 100% akurat, hasilnya cukup dekat dengan perhitungan sebenarnya, terutama untuk tingkat bunga di kisaran 6%–10% per tahun, yang sering jadi patokan dalam investasi jangka menengah dan panjang.


Contoh Penggunaan Rule of 72 dalam Investasi

Supaya lebih jelas, yuk lihat beberapa contoh nyata bagaimana rumus ini bisa digunakan:

💰 1. Investasi dengan Return 6%

72 ÷ 6 = 12 tahun

Artinya, uang kamu akan berlipat dua setiap 12 tahun. Cocok untuk investasi jangka panjang seperti reksa dana pendapatan tetap atau obligasi pemerintah.

📈 2. Return 10%

72 ÷ 10 = 7,2 tahun

Kalau kamu berinvestasi di saham atau reksa dana saham dengan imbal hasil rata-rata 10% per tahun, butuh sekitar 7 tahun agar nilai investasi kamu jadi dua kali lipat.

3. Return 15%

72 ÷ 15 = 4,8 tahun

Di sini kamu bisa lihat betapa besar pengaruh tingkat pengembalian terhadap waktu pertumbuhan. Semakin tinggi return, semakin cepat uangmu berlipat.

Namun tentu saja, return tinggi datang dengan risiko yang lebih besar.
Rule of 72 hanya memberikan gambaran waktu, bukan jaminan hasil — karena dunia investasi tetap dipengaruhi faktor pasar dan volatilitas.


Kebalikannya: Menghitung Bunga dari Waktu

Selain menghitung waktu, kamu juga bisa membalik rumusnya untuk tahu berapa tingkat bunga yang dibutuhkan agar uangmu berlipat ganda dalam waktu tertentu.

Rumusnya:

💡 Tingkat Bunga = 72 ÷ Waktu (tahun)

Contoh:
Kamu ingin uangmu berlipat dua dalam 6 tahun.

72 ÷ 6 = 12% per tahun

Artinya, kamu butuh investasi dengan return sekitar 12% per tahun agar target tersebut tercapai. Ini bisa jadi acuan untuk memilih jenis instrumen yang sesuai dengan profil risiko kamu — misalnya saham, reksa dana campuran, atau P2P lending.


Kapan Rule of 72 Cocok Digunakan

Rule of 72 bisa dipakai untuk berbagai konteks, nggak cuma investasi finansial. Berikut beberapa contoh penerapannya:

🏦 1. Investasi atau Tabungan

Untuk menghitung pertumbuhan uang di reksa dana, deposito, saham, atau instrumen lain dengan bunga tetap.

🏠 2. Inflasi

Kalau inflasi rata-rata 4% per tahun, maka:

72 ÷ 4 = 18 tahun
Artinya, dalam 18 tahun nilai uang kamu akan menyusut setengah daya belinya.
Contohnya, Rp100.000 hari ini hanya setara dengan Rp50.000 dalam 18 tahun mendatang.

🧾 3. Utang atau Kartu Kredit

Jika bunga utang 24% per tahun, maka saldo utangmu bisa berlipat dua dalam 3 tahun (72 ÷ 24 = 3).
Ini jadi pengingat penting betapa berbahayanya bunga tinggi kalau tidak dikelola dengan bijak.


Kelebihan Rule of 72 dalam Perencanaan Keuangan

Mengapa banyak perencana keuangan dan investor suka menggunakan rumus ini?
Karena rule of 72 punya beberapa keunggulan:

1. Cepat dan Praktis

Tidak butuh kalkulator atau rumus logaritma yang rumit. Cukup bagi 72 dengan angka bunga, kamu langsung dapat gambaran kasar pertumbuhan investasi.

🧩 2. Mudah Dipahami Pemula

Buat kamu yang baru belajar investasi, ini bisa jadi cara paling mudah untuk mengenal konsep bunga majemuk.

📊 3. Bisa Digunakan untuk Perbandingan

Kamu bisa cepat membandingkan dua instrumen investasi, misalnya reksa dana dengan return 8% vs 12%, untuk lihat mana yang bisa melipatgandakan uang lebih cepat.


Keterbatasan Rule of 72 yang Perlu Diperhatikan

Meski sangat membantu, rule of 72 bukan alat yang sempurna.
Ada beberapa hal yang perlu kamu pahami:

⚠️ 1. Hanya Estimasi Kasar

Rumus ini bekerja paling akurat untuk bunga 6–10%. Kalau return terlalu tinggi (misalnya 30%) atau terlalu rendah (di bawah 3%), hasilnya bisa meleset.

🌀 2. Tidak Memperhitungkan Risiko dan Inflasi

Rule of 72 hanya fokus pada tingkat pengembalian nominal. Dalam dunia nyata, kamu perlu mempertimbangkan inflasi, biaya investasi, dan fluktuasi pasar.

💼 3. Tidak Cocok untuk Investasi Non-Kompaun

Kalau investasi kamu tidak menerapkan bunga majemuk (compound interest), maka hasil perhitungan rule of 72 tidak bisa dijadikan patokan.


Cara Menggunakan Rule of 72 untuk Rencana Finansial Pribadi

Kamu bisa menggunakan rule of 72 sebagai bagian dari strategi perencanaan keuangan pribadi, misalnya:

🔹 Menentukan Target Waktu Investasi

Kamu bisa memperkirakan kapan dana pendidikan anak, dana pensiun, atau dana darurat bisa mencapai jumlah ideal.

🔹 Menilai Efisiensi Portofolio

Jika satu investasi butuh 12 tahun untuk berlipat dua, sedangkan lainnya hanya 6 tahun dengan risiko yang masih bisa diterima, kamu bisa memilih yang lebih efisien.

🔹 Mengukur Dampak Inflasi Terhadap Tabungan

Dengan rule of 72, kamu bisa melihat betapa cepat daya beli menurun, sehingga bisa terdorong untuk mencari investasi yang mampu mengimbangi inflasi.


Menjadikan Rule of 72 sebagai Panduan, Bukan Patokan Mutlak

Intinya, rule of 72 adalah alat sederhana tapi berguna untuk memahami arah pertumbuhan uang.
Ia bisa jadi “kompas cepat” dalam mengambil keputusan investasi, tapi tetap harus dibarengi analisis mendalam seperti profil risiko, diversifikasi portofolio, dan tujuan finansial pribadi.


Investasi bukan soal siapa yang punya modal besar, tapi siapa yang mengerti bagaimana uang bekerja.
Dengan memahami konsep sederhana seperti rule of 72 investasi, kamu bisa lebih bijak dalam menentukan strategi jangka panjang.