KPR vs Sewa: Hitung Untung Rugi Pribadi
Punya rumah sendiri sering dianggap sebagai pencapaian finansial terbesar dalam hidup. Namun, dengan harga properti yang terus naik, banyak orang mulai bertanya-tanya: lebih baik ambil KPR vs sewa?
Dua pilihan ini sama-sama punya kelebihan dan kekurangan. Membeli rumah lewat Kredit Pemilikan Rumah (KPR) memberi rasa aman jangka panjang, sementara menyewa bisa lebih fleksibel dan ringan di awal. Artikel ini akan membahas perbandingan keduanya secara detail agar kamu bisa menghitung untung rugi pribadi sebelum menentukan langkah.
Kenapa Perbandingan KPR dan Sewa Jadi Penting?
Keputusan soal tempat tinggal bukan hanya masalah dompet, tapi juga gaya hidup. Kalau salah pilih, dampaknya bisa terasa bertahun-tahun. Ada tiga alasan utama kenapa perbandingan ini penting:
- Komitmen finansial jangka panjang
KPR bisa berjalan 15–25 tahun, sementara sewa umumnya hanya hitungan bulan atau tahun. - Fleksibilitas hidup
Menyewa memberi kebebasan untuk pindah, sementara membeli rumah membuatmu lebih “menetap”. - Kenaikan harga properti
Properti bisa jadi aset yang nilainya terus naik, tapi cicilan KPR juga bisa jadi beban berat jika tidak dihitung matang.
Kelebihan & Kekurangan KPR
Kelebihan KPR
- Punya aset sendiri: rumah akan jadi milikmu setelah cicilan selesai.
- Nilai properti naik: bisa dijual kembali dengan harga lebih tinggi di masa depan.
- Kepastian tempat tinggal: tidak ada risiko kontrak tidak diperpanjang oleh pemilik.
Kekurangan KPR
- Butuh uang muka besar: biasanya 10–20% dari harga rumah.
- Cicilan panjang & bunga tinggi: bisa membebani keuangan hingga puluhan tahun.
- Biaya tambahan: ada biaya notaris, pajak, dan asuransi yang sering terlewat dalam perhitungan.
Kelebihan & Kekurangan Sewa
Kelebihan Sewa
- Fleksibel: mudah pindah kalau pekerjaan atau kebutuhan berubah.
- Tanpa komitmen besar: tidak perlu uang muka atau cicilan panjang.
- Bisa tinggal di lokasi strategis: misalnya pusat kota, yang harga belinya terlalu tinggi.
Kekurangan Sewa
- Tidak punya aset: uang sewa habis tanpa meninggalkan kepemilikan.
- Kenaikan sewa: harga sewa bisa naik setiap tahun.
- Keterbatasan: tidak bisa renovasi bebas sesuai selera.
Perbandingan KPR vs Sewa: Simulasi Sederhana
Misalnya, harga rumah Rp600 juta dengan KPR 20 tahun, DP 15% (Rp90 juta), bunga 10% per tahun. Cicilan bulanan kira-kira Rp5 juta.
Sementara itu, sewa rumah yang setara di kawasan sama adalah Rp25 juta per tahun, atau sekitar Rp2 juta per bulan.
Perbandingan:
- KPR: Cicilan jauh lebih besar, tapi setelah 20 tahun rumah jadi milik sendiri.
- Sewa: Lebih murah per bulan, tapi setelah 20 tahun tidak ada aset yang dimiliki.
Faktor yang Harus Dipertimbangkan
1. Kondisi Finansial Saat Ini
Apakah punya cukup uang muka dan cadangan dana darurat? Jangan sampai cicilan KPR bikin keuangan terlalu ketat.
2. Rencana Jangka Panjang
Kalau ingin menetap di kota yang sama untuk jangka panjang, KPR lebih masuk akal. Kalau masih mobile karena pekerjaan, sewa lebih fleksibel.
3. Toleransi Risiko
KPR adalah komitmen panjang. Kalau pendapatan tidak stabil, risiko gagal bayar bisa tinggi.
4. Gaya Hidup
Sebagian orang lebih nyaman punya rumah sendiri meskipun cicilan berat, sementara yang lain lebih menghargai fleksibilitas tanpa beban kepemilikan.