Cara Mudah Mengatur Keuangan di Masa Krisis

Cara Mudah Mengatur Keuangan di Masa Krisis

Di masa krisis—entah itu pandemi, resesi, atau ketidakpastian ekonomi global—stabilitas finansial jadi prioritas utama. Gaji bisa terpangkas, biaya kebutuhan mendadak membengkak, dan inflasi membuat daya beli menipis. Namun, dengan rencana keuangan yang terstruktur dan strategi sederhana, Anda dapat mengelola keuangan di masa krisis tanpa panik. Artikel ini membahas langkah praktis untuk mengatur keuangan di masa krisis, agar cash flow tetap sehat dan tujuan finansial terjaga.

Pahami Dampak Krisis terhadap Keuangan Pribadi

Sebelum menyusun strategi, kenali tantangan yang dihadapi:

  • Penurunan pendapatan: PHK, pemotongan gaji, atau bisnis sepi order.
  • Kenaikan harga barang: inflasi membuat belanja harian lebih mahal.
  • Kebutuhan mendadak: biaya kesehatan, perbaikan rumah, atau dukungan keluarga.

Dengan memahami potensi tekanan, Anda bisa lebih sigap menyesuaikan anggaran dan memprioritaskan pengeluaran.

Langkah 1: Buat Anggaran Krisis Sederhana

Saat krisis, rencana anggaran reguler perlu disesuaikan. Fokus pada kebutuhan esensial.

Klasifikasi Pengeluaran

  1. Non-negosiasi: makanan, air, listrik, tagihan rumah tangga.
  2. Negosiasi/ditunda: hiburan, makan di luar, langganan streaming.
  3. Pengeluaran darurat: kesehatan mendadak, biaya transport.
  4. Tabungan & dana darurat: paling sedikit 5–10% jika memungkinkan.

Skema 70/20/10

Untuk mempermudah, gunakan format:

  • 70% untuk kebutuhan utama (kategori non-negosiasi + darurat)
  • 20% dialokasikan ke utang atau cicilan penting (misal KPR, kredit motor)
  • 10% untuk dana darurat & tabungan krisis

Skema ini lebih fleksibel dibandingkan prinsip 50/30/20, karena menekankan kebutuhan utama selama masa sulit.

Langkah 2: Prioritaskan Pembayaran Utang

Utang dengan bunga tinggi dapat memperburuk kondisi finansial. Terapkan strategi:

  • Bayar minimal utang kartu kredit dan pinjaman dengan suku bunga tertinggi.
  • Jika memungkinkan, lakukan konsolidasi utang (cek opsi refinancing atau pinjaman KTA dengan bunga lebih rendah).
  • Gunakan metode “snowball”: lunasi utang kecil dulu agar cepat tuntas dan memberi motivasi.

Dengan prioritas utang tertinggi dikendalikan, Anda mengurangi beban bunga dan risiko denda.

Langkah 3: Maksimalkan Pemasukan dengan Sumber Tambahan

Penurunan pendapatan sebaiknya diimbangi dengan mencari alternatif:

  • Freelance online: menulis artikel, desain grafis, atau microtask (isi survei berbayar).
  • Jual barang tidak terpakai: di platform secondhand seperti Carousell atau Shopee.
  • Bisnis rumahan modal kecil: masak makanan ringan, stok produk grosir.
  • Manfaatkan keahlian khusus: les privat online, konsultasi singkat.

Setiap pemasukan tambahan, sekecil apa pun, sebaiknya langsung masuk ke pos kebutuhan utama atau dana darurat agar membantu menjaga keseimbangan anggaran.

Langkah 4: Kurangi Pengeluaran Tanpa Kehilangan Kualitas Hidup

Hemat bukan berarti menderita. Simak rekomendasi:

Belanja Cerdas

  • Beli bahan pokok grosir: umumnya lebih murah per unit.
  • Bandingkan harga di beberapa toko online sebelum checkout.
  • Gunakan voucher & cashback dengan bijak.

DIY dan Alternatif

  • Masak di rumah daripada delivery tiap hari.
  • Perbaiki barang jika masih layak, misal menambal celana yang robek.
  • Berkebun mini: menanam sayuran sederhana seperti kangkung atau bayam di pot.

Dengan pengeluaran lebih efisien, Anda dapat mengalokasikan dana lebih ke tabungan atau pelunasan utang, mendukung tujuan finansial yang lebih stabil.

Langkah 5: Perkuat Dana Darurat

Dana darurat jadi penyelamat utama di krisis. Jika belum punya, mulailah dengan cara:

  • Target minimal 3 kali total kebutuhan pokok bulanan.
  • Autodebet rutin: alokasikan 5–10% dari setiap pemasukan—meski kecil, konsistensi penting.
  • Pilih instrumen likuid: tabungan terpisah, reksa dana pasar uang, atau deposito 1 bulan.

Saat dana darurat mencukupi, Anda lebih tenang menghadapi kejadian tak terduga tanpa mencairkan investasi.

Memantau dan Menyesuaikan Strategi

Pengaturan keuangan di masa krisis bukan sekali jadi. Lakukan:

  • Review mingguan: bandingkan realisasi anggaran dengan target, catat penyimpangan.
  • Revisi bulanan: sesuaikan persentase alokasi jika situasi semakin menantang.
  • Gunakan aplikasi budgeting untuk laporan otomatis (misalnya Money Lover atau Google Sheets).

Proses evaluasi membantu Anda tetap adaptif dan tak ketinggalan kondisi finansial pribadi.